Selasa, 03 Mei 2011

belajar psikologi

JENIS-JENIS BELAJAR
Menurut ADE BLOCK : Belajar ditinjau dari fungsi psikis terbagi atas :
1.Belajar Dinamik : yaitu belajar menghendaki sesuatu secara wajar.Contoh : siswa yang akan ujian.namun disisi lain ia ingin menonton. Dalam masalah ini, maka siswa yang belajar secara dinamik ia dapat berkehendak secara dewasa yaitu :
 Berfikir secara mendalam
 Bersikap tekun
 Rela menunda sesuatu bila perlu
 Sabar dan penuh pertimbangan
 Berani dan mampu untuk memprioritaskan
2.Belajar Afektif : yaitu belajar menghayati nilai-nilai suatu objek melalui alam perasaan.contohnya : seseorang merasa lapar.Lalu ia melihat makanan. Dalaam masalah ini, maka orang yang belajar secara afektif, ia akan mempertimbangkan nilai-nilai yanag terkandung dari makanan tersebut , misalnya mempertimbangkan makana itu bergizi atau tidak, dll.
3.Belajar kognitif : yaitu belajar memperoleh dan mempergunakan pengetahuan dari pengamatan dan pemahaman / insight .
Stimulus Sensori Otak Pengamatan Kesadaran Kesan
Maka semakin banyak indra digunakan dalam prose belajar, ia akan semakin banyak tau dan akan semakin berkesan dan tersimpan lama dalam ingatan.
Adapun Fase –fase belajar kognitif yaitu :
1. Fiksasi (pengolahan informasi)
2. Retensi ( Proses menyimpan )
3. Evokasi ( Proses reproduksi kembali )

Aktivitas belajar kognitif : mengingat dan berfikir
Macam-macam berfikir :
1.Berfikir berperaga : berfikir dengan menggunakan tanggapan/ kesan yang tinggal
2.Berfikir rasional : berfikir dengan mencari dan menggunakan pemahaman melalui penguasaan konsep dan relasi konsep
4.Belajar Sense Motorik : yaitu belajar menghadapi dan menangani objek secara fisik.contoh : belajar mengetik

JENIS BELAJAR DITINJAU DARI SEGI MATERI YANG DIPELAJARI
1.Belajar toritis : yaitu menempatkan semua data dan fakta dalam suatu kerangka organisasi mental, sehingga dapt dipahami untuk memecahkan masalah.
2.Belajar teknis : yaitu belajar dengan mengembangkan ketrampilan
3.belajar social : yaitu belajar mengekang dorongan dan kecenderungan spontan dari kehidupan bersama dan memberikan kelonggaran pada orang lain untuk meemnuhi kebutuhan
4.Belajar estetis : yaitu belajar membentuk kemampuan menciptakan dan menghayati keindahan di berbagai bidang

KONSEP BELAJAR BEHAVIOURISTIK
Konsep Belajar Behaviourisme yaitu belajar merupakan perubahan tingkah laku. Ada beberapa tokoh behaviouristik, antaralain :
1.Thorndike ( 1874 – 1949)
Menurut teori Thorndike ( 1874 – 1949), Dalam teori KONEKSIONISME , belajar adalah proses pembentukan koneksi-koneksi antara stimulus dan respon. Teori ini sering pula disebut “ trial and error lerning”. Maka individu yang dikatakan belajar ialah yang melakukan kegiatan melalui proses trial and error dalam rangka memilih respon yang tepat bagi stimulus tertentu. Thorndike mendasari teorinya ini dari hasil tesnya terhadap tingkah laku kucing, dan orang utan. Kucing dikurung dan diluar disediakan makanan. Maka yang menjadi konsep belajar ini adalah belajar merupakan problem solving , dan dalam hal ini, kucing berusaha untuk mengambil makanan. Ada 3 macam hokum yang dihasilkan dari percobaan THORNDIKE, yaitu :
a. Law of Readness / kesiapan Kucing dalam kondisi lapar
b. Law of exercise Pengulangan eksperiment
c. Law of effect Jika hasil usaha memuaskan, maka akan ada pengulangan
2.Pavlov
Classic conditioning ( pengkondisian atau persyaratan klasik) adalah proses yang ditemukan Pavlov melalui percobaanny terhadap anjing, dimana perangsang asli dan netral dipasangkan dengan stimulus bersyarat secara berulang-ulang sehingga memunculkan reaksi yang diinginkan.Bertitik tolak dari asumsinya bahwa dengan menggunakan rangsangan-rangsangan tertentu, perilaku manusia dapat berubah sesuai dengan apa yang didinkan.
Kemudian Pavlov mengadakan eksperimen dengan menggunakan binatang (anjing) karena ia menganggap binatang memiliki kesamaan dengan manusia. Namun demikian, dengan segala kelebihannya, secara hakiki manusia berbeda dengan binatang.Dari eksperimen Pavlov setelah pengkondisian atau pembiasaan dpat diketahui bahwa daging yang menjadi stimulus alami dapat digantikan oleh bunyi lonceng sebagai stimulus yang dikondisikan. Ketika lonceng dibunyikan ternyata air liur anjing keluar sebagai respon yang dikondisikan. Apakah situasi ini bisa diterapkan pada manusia? Ternyata dalam kehidupan sehar-hari ada situasi yang sama seperti pada anjing. Sebagai contoh, suara lagu dari penjual es krim Walls yang berkeliling dari rumah ke rumah. Awalnya mungkin suara itu asing, tetapi setelah si pejual es krim sering lewat, maka nada lagu tersebut bisa menerbitkan air liur apalagi pada siang hari yang panas.
3.Skiner
Dalam teorinya “ Operant Conditioning “, skinner berpendapat bahwa dalam belajar ada 2 proses:
a.Respondent : respon yang terjadi karena stimuli khusus
b.Operant : respon yang terjadi karena situasi random
Dalam percobaannya terhadap tikus dalam sangkar, digunakan “diskriminatif stimuli “berupa tombol, lampu dan pemindah makanan. Dan disertai “reinforcement stimuli” yaitu berupa makanan.
Konsep belajar behaviouristik menurut Skinner ialah hubungan antara stimulus dan respon yang terjadi melalui interaksi dengan lingkungannya akan menimbulkan perubahan tingkah laku. Menurutnya, dalam belajar, stimulus-stimulus yang diberikan akan saling berinteraksi dan interaksi antar stimulus itu akan mempengaruhi respon yang dihasilkan. Respon yang diberikan ini memiliki konsekuensi-konsekuensi. Konsekuensi-konsekuensi inilah yang nantinya memberi pengaruh pada munculnya perilaku. Oleh karena itu dalam memahami tingkah laku seseorang secara baik, guru harus memahami hubungan antara stimulus yang satu dengan lainnya, serta memahami konsep yang mungkin dimunculkan dan berbagai konsekuensi yang mungkin timbul akibat respon tersebut.
Teori Skinner menekankan peneguhan positif dan peneguhan negatif bertujuan untuk menambahkan berulangnya suatu tingkahlaku dan bukan untuk menghentikannya. Peneguhan positif ialah untuk menentukan tingkah laku positif dengan respon yang positif. Contohnya, pujian terhadap murid-murid yang memberikan jawaban yang betul. Peneguhan negatif pula diberi untuk memberi kesan yang tidak menyenangkan bagi individu.
4.Watson
Menurut Watson , belajar merupakan proses interaksi antara stimulus dan respon, namun stimulus dan respon yang dimaksud harus dapat diamati (observable) dan dapat diukur. Jadi walaupun dia mengakui adanya perubahan-perubahan mental dalam diri seseorang selama proses belajar, namun dia menganggap faktor tersebut sebagai hal yang tidak perlu diperhitungkan karena tidak dapat diamati.
5.Er.Gutrie
Azas belajar Guthrie yang utama adalah hukum kontiguiti. Yaitu gabungan stimulus-stimulus yang disertai suatu gerakan, pada waktu timbul kembali cenderung akan diikuti oleh gerakan yang sama . Guthrie juga menggunakan variabel hubungan stimulus dan respon untuk menjelaskan terjadinya proses belajar. Belajar terjadi karena gerakan terakhir yang dilakukan mengubah situasi stimulus sedangkan tidak ada respon lain yang dapat terjadi.
TIPE BELAJAR BEHAVIOURISTIK
1.Signal Learning ( Pavlov) : condiitionisme
2.Stimulus-Respon ( Skinner ) : Operant Conditioning
3. Motor – change : kombinasi 2 jenis ketrampilan atau lebih
4.Verbal change
5.Multiple discrimination
6.Concept Learning : belajar mengelompokkan sekelompok fenomena yg memiliki ciri2 yg sama
7.Rule Learning : kemampuan menghubungkan 2 konsep / lebih ( ex: bola dan garis)
8. Problem solving :


KONSEP BELAJAR KOGNITIFISME
Konsep belajar konigtifisme berawal dari ketidak puasan pada konsep belajar behaviouristik, karena behaviourisme hanya pengamatan pada binatang, yang hanya terlihat proses yang nampak saja. Ada stimulus, maka muncul respon. Dan menurut kognitifisme, belajar adalah proses mental ( tidak Nampak ). Misalnya : Adanya motivasi kesadaran keyakinan
1.ILMU JIWA ( GESTALT )
Aliran gestalt meyakini bahwa keseluruhan lebih bermakna daripada bagian2. Dalam belajar, yang pertama terlibat adalah pengamatan.Belajar didasarkan atas dasar pemahaman, artinya yang paling penting dalam proses pembelajaran adalah dimengertinya apa yang dipelajari, yaitu insight (pemahaman).Proses belajar melalui insight ini memiliki ciri2:
a. Insight tergantung pada kemampuan dasar (IQ)
b. Insight tergantung pada pengalaman masa lalu yang relevan
c. Insight tergantung pada pengaturan situasi yang dihadapi
d. Insight diawali dengan metode mencari dan mencoba
e. Solusi problem dengan menggunakan insight dapat diulang dengan mudah dan akan berlakau secara langsung
f. Jika insight telah terbentuk, maka problem pada situasi lain akan dapat dipecahkan

2.KOGNITIF FIELD ( LEWIN )
Tingkah laku merupakan hasil interaksi2 dari kekuatan2, baik secara intern maupun ekstern. Berdasarkan itu, maka belajar berlangsung sebagai akibat dari perubahan struktur kognitif. Dan perubahan struktur kognitif itu ialah hasil perubahan struktur medan kognisi (intern) dan kebutuhan(ekstern).
Ada 2 proses konsep kognitifisme,yaitu:
a. Organisasi Informasi
b. Adaptasi

Model Pengelolaan Informasi
Untuk mengelola info , yang perlu :
Umum : pemecahan masalah
Khusus : tentang sesusatu kumpul info
Pengetahuan Prosedural : bagaimana melakukan Mengumpulkan info hadirkan info
Kondisional : kapan & mengapa simpan info
Konvesional gali info


KONSEP BELAJAR KONSTRUKTIVISME
1.PIAGET
Menurut Piaget , Belajar ialah membangun pengetahuan sedikit demi sedikit yang kemudian hasilnya diperluas dengan konteks yang terbatas (bidang –bidang tertentu). Bila ada informasi yang masuk, baik yang dilihat atau yang didengar, maka sensori akan membawa pada otak untuk pengorganisasian informasi. Dan menurutnya, ada dua proses : pertama, pengorganisasian. Kedua, adaptasi.
Konsep dasar belajar piaget :
a. Schemata : struktur bidang pengetahuan dalam otak
b. Asimilasi : usaha mengadaptasi informasi yang baru terhadap informasi yang lama
c. Akomodasi : pembentukan skema baru yang cocok dengan ransangan baru atau memodifikasi skema yang sudah ada sehingga cocok dengan rangsangan itu
d. Keseimbangan : masuknya info pada schemata, akan menggoyahkan kedudukan asimilasi dan selanjutnya maka akomodasi akan menyeimbangkan

TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN PIAGET
a. Tahap sensorimotorik (0-2 tahun)
b. Tahap praoperasional (2-7 tahun)
c. Tahap operasi konkret (7-11 tahun)
d. Tahap operasi formal (mulai 11 atau 12 tahun

2.VYGOSKI
Vygosky berpendapat bahwa belajar merupakan proses interaksi social. Menurutnya, dalam belajar melibatkan 2 elemen penting, yaitu :
a.Fisik , ex: alat indra: belajar adalah proses biologi sebagai proses dasar
interaksi antara informasi dan alat indra akan melahirkan pengetahuan
b.psikis dan social : belajar adalah proses psikososial sebagai proses yang tinggi dan esensi
pengetahuan berkembang, interaksi informasi dan lingkungan
Vygoski menekankan bahwa belajar adalah perkembangan bahasa.Karna bahasa adalah alat untuk berinteraksi sosisal yang akan melahirkan pengetahuan. Adapun tahapan perkembangannya yaitu :
a. Pre intelektual speak : ex: menangis, mengoceh, menggerakkan anggota badan
b. Naif psikologi : anak mengembangkan bahasa dengan member label pada benda
c. Egosentri speak : anak berbicara sendiri tanpa peduli oranglain ( usia 3 tahun )
d. Inner speak : ketika berfikir, anak bicara sendiri (5 th )


STRATEGY KONSEP BELAJAR KONSTRUKTIFISME

1. Strategi Top-down processing : pembelajaran secara deduktif
2. Strategi kooperatif learning : pembelajaran secara kelompok
3. Strategi generative learning : pembelajaran secara generative ( membuat kesimpulan )

MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIFISME
1. Discover learning : siswa didorong untuk belajar dengan cara menemukan sesuatu
2. Receiving learning : dalm belajar, siswa menerima informasi dari guru
Adapun tahapan pembelajarannya :
a. Advance organizer : proses apersepsi/ memanggil pengetahuan yang lama
b. Menyampaikan tugas2
c. Penguatan organisasi kognitif
3. Assited learning / scholholding : belajar dengan bantuan orang lain
4. Active learning
5. Akselerasi learning / SAVI : Sumatif : learning by moving and doing
Auditory : learning by talking and hearing
Visual : learning by observing and picturing
Intelektual : learning by problem solving and reflecting
6. conceptual learning
7.Quantum learning : pembelajaran mengasikkan
8.Kontekstual learning : ada beberapa komponen , antara lain:
a. Konstruktifisme d.masyarakat belajar g . penilaian
b. Inquiry e.permodelan
c. Bertanya f.refleksi


TRANSFER BELAJAR
Dasar pemikirannya : setiap belajar akan mendapatkan keuntungan ( pengetahuan )dan keuntungan
ini akan memudahkan pembelajaran selanjutnya. Ada 3 Factor yang mempengaruhi transfer belajar :
a. Pendidik : meliputi metode mengajar, penguasaan materi dan alat peraga
b. Anak didik : meliputi IQ, sikap dan minat belajar
c. Mata pelajaran ( materi )

TEORI TRANSFER
1. Disiplin formal : daya jiwa manusia perlu dilatih
2. Adanya susunan yang identik : bahan pelajaran mengandung susunan belajar yang identik
3. Generalisasi : anak didik dapat menyimpulkan
4. Transposisi : pemindahan pengetahuan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar