Sabtu, 30 Juli 2011

3 Pertanyaan Yang Masih Membuat Hatiku Ragu

Ada seorang pemuda yang lama sekolah di negeri paman Sam kembali ke tanah air. Sesampainya dirumah ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang Guru agama, kyai atau siapapun yang bisa menjawab 3 pertanyaannya. Orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut. Maka dicarikanlah seorang Kyai yang intelektual untuk datang kerumahnya.

Pemuda : Anda seorang Kyai? Dan apakah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan saya?

Kyai : Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan anda.



Pemuda : Anda yakin? sedang Profesor dan banyak orang pintar saja tidak mampu menjawab pertanyaan saya.

Kyai : Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya



Pemuda : Saya punya 3 buah pertanyaan

1. Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukkan wujud Tuhan kepada saya

2. Apakah yang dinamakan takdir

3. Kalau syetan diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka dibuat dari api, tentu tidak menyakitkan buat syetan, sebab mereka memiliki unsur yang sama Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?



Tiba-tiba Kyai tersebut menampar pipi si Pemuda dengan keras. Pemuda (sambil menahan sakit) : Kenapa anda marah kepada saya?

Kyai : Saya tidak marah…Tamparan itu adalah jawaban saya atas 3 buah pertanyaan yang anda ajukan kepada saya



Pemuda : Saya sungguh-sungguh tidak mengerti

Kyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?

Pemuda : Tentu saja saya merasakan sakit

Kyai : Jadi anda percaya bahwa sakit itu ada?

Pemuda : Ya

Kyai : Tunjukan pada saya wujud sakit itu !

Pemuda : Sudah tentu Saya tidak bisa

Kyai : Itulah jawaban pertanyaan pertama: kita semua merasakan keberadaan Tuhan tanpa mampu melihat wujudnya.



Kyai : Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya?

Pemuda : Tidak

Kyai : Apakah pernah terpikir oleh anda akan menerima sebuah tamparan dari saya hari ini?

Pemuda : Tidak

Kyai : Itulah yang dinamakan Takdir



Kyai : Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar anda?

Pemuda : Kulit

Kyai : Terbuat dari apa pipi anda?

Pemuda : kulit

Kyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?

Pemuda : Sakit

Kyai : Walaupun Syeitan terbuat dari api dan Neraka terbuat dari api, Jika Tuhan berkehendak maka Neraka akan menjadi tempat menyakitkan untuk syeitan.



Akhirnya Pemuda itu sadar dan minta kepada orangtuanya agar di izinkan dia untuk memeluk agama Islam.



Sumber: Blog@Muslim-Indonesia.

Referensi Lainnya : http://forumbisnisdanpromosi.blogspot.com/2011/07/5-bola.htm

KISAH TIGA ORANG BERJANGGUT

oleh Forum Bisnis dan Promosi pada 31 Juli 2011 jam 10:32

Suatu ketika, ada seorang wanita yang kembali pulang ke rumah, dan ia melihat ada 3 orang pria berjanggut yang duduk di halaman depan. Wanita itu tidak mengenal mereka semua.



Wanita itu berkata, " Aku tidak mengenal Anda, tapi aku yakin Anda semua pasti sedang lapar. Mari masuk ke dalam, aku pasti punya sesuatu untuk mengganjal perut. Pria berjanggut itu lalu balik bertanya, " Apakah suamimu sudah pulang ? " Wanita itu menjawab, " Belum, dia sedang keluar. " Oh kalau begitu, kami tak ingin masuk. Kami akan menunggu sampai suamimu kembali ", kata pria itu.



Di waktu senja, saat keluarga itu berkumpul, sang isteri menceritakan semua kejadian tadi. Sang suami, awalnya bingung dengan kejadian ini, lalu ia berkata pada istrinya, " Sampaikan pada mereka, aku telah kembali, dan mereka semua boleh masuk untuk menikmati makan malam ini. Wanita itu kemudian keluar dan mengundang mereka untuk masuk ke dalam ".



" Maaf, kami semua tak bisa masuk bersama-sama ", kata pria itu hampir bersamaan. " Lho, kenapa ?" tanya wanita itu karena merasa heran. Salah seorang pria itu berkata, " Nama dia Kekayaan," katanya sambil menunjuk seorang pria berjanggut di sebelahnya, " Sedangkan yang ini bernama Kesuksesan, sambil memegang bahu pria berjanggut lainnya. Sedangkan aku sendiri bernama Cinta. Sekarang, coba tanya kepada suamimu, siapa diantara kami yang boleh masuk ke rumahmu ?"



Wanita itu kembali masuk ke dalam, dan memberitahu pesan pria di luar. Suaminyapun merasa heran. " Ohho ... menyenangkan sekali. Baiklah, kalau begitu, coba kamu ajak si Kekayaan masuk ke dalam. Aku ingin rumah ini penuh dengan Kekayaan." Istrinya tak setuju dengan pilihan itu. Ia bertanya, " Sayangku, kenapa kita tak mengundang si Kesuksesan saja? Sebab sepertinya kita perlu dia untuk membantu keberhasilan panen kebun kita."



Ternyata, anak mereka mendengarkan percakapan itu. Ia pun ikut mengusulkan siapa yang akan masuk ke dalam rumah. " Bukankah lebih baik jika kita mengajak si Cinta yang masuk ke dalam ? Rumah kita ini akan nyaman dan penuh dengan kehangatan Cinta." Suami-istri itu setuju dengan pilihan buah hati mereka. " Baiklah, ajak masuk si Cinta ini ke dalam. Dan malam ini, Si Cinta menjadi teman santap malam kita."



Wanita itu kembali keluar, dan bertanya kepada 3 pria itu. " Siapa diantara Anda yang bernama Cinta ? Ayo, silahkan masuk, Anda menjadi tamu kita malam ini." Si Cinta bangkit, dan berjalan menuju beranda rumah. Ohho .. ternyata, kedua pria berjanggut lainnya pun ikut serta. Karena merasa ganjil, wanita itu bertanya kepada si Kekayaan dan si Kesuksesan " Aku hanya mengundang si Cinta yang masuk ke dalam, tapi kenapa kamu ikut juga ?"



Kedua pria yang ditanya itu menjawab bersamaan. " Kalau Anda mengundang si Kekayaan, atau si Kesuksesan, maka yang lainnya akan tinggal di luar. Namun, karena Anda mengundang si Cinta, maka, kemanapun Cinta pergi, kami akan ikut selalu bersamanya. Dimana ada Cinta, maka Kekayaan dan Kesuksesan juga akan ikut serta."



" Sebab, ketahuilah, sebenarnya kami buta. Dan hanya si Cinta yang bisa melihat. Hanya dia yang bisa menunjukkan kita pada jalan kebaikan, kepada jalan yang lurus. Maka, kami butuh bimbingannya saat berjalan. Saat kami menjalani hidup ini."**



KESUKSESAN :



Banyak orang selalu ingin sukses dalam hidupnya karena memang kesuksesan menjadi kata yang paling digandrungi. Ia menjadi obsesi mereka untuk mencapainya. Karena dapat meraihnya merupakan indikasi dari keberhasilan aktivitas yang sedang digelutinya. Kesuksesan ini juga menjadi eksistensi dirinya pada dinamika sosial yang sedang dijalani.



Maka setiap orang akan mengerahkan segenap potensinya dengan optimal dan maksimal untuk dapat meraihnya. Sebab kesuksesan itu adalah harapan indah yang selalu mengiang-ngiang. Demikian pula kesuksesan hasil kerja utama kita. Kesuksesan individu atau team memberikan kebahagiaan yang tak terkira, apalagi kesuksesan itu dijalan yang diridho'i Allah SWT.***



Sumber: http://www.facebook.com/notes/forum-bisnis-dan-promosi/kisah-tiga-orang-berjanggut/225791194123986

Selasa, 05 Juli 2011

KINERJA GURU


Guru (dalam bahasa Jawa) adalah seorang yang harus digugu dan ditiru oleh semua muridnya.Harus digugu artinya segala sesuatu yang disampaikan olehnya senantiasa dipercaya dan diyakini sebagai kebenaran oleh semua murid. Segala ilmu pengetahuan yang datangnya dari sang guru dijadikan sebagai sebuah kebenaran yang tidak perlu dibuktikan dan diteliti lagi. Seorang guru juga harus ditiru artinya seorang guru menjadi suri teladan bagi semua.muridnya. Mulai dari cara berpikir, cara bicara, hingga cara berperilaku sehari-hari. sebagai seorang yang harus digugu dan ditiru seorang dengan sendirinya memiliki peran yang luar biasa dominannya bagi murid.[1]


[1]Muhamad Nurdin, Kiat Menjadi Guru Profesional, (Yogyakarta : Ar-Ruzz Media, 2008),  h. 17.
Adapun Kinerja adalah tingkat keberhasilan seseorang atau kelompok orang dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya serta kemampuan untuk mencapai tujuan dan standar yang telah ditetapkan.[1]


[1]Sulistyorini. Hubungan antara Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi dengan Kinerja Guru. Ilmu Pendidikan. 2001. h. 62-70
Kinerja merupakan hasil dari fungsi pekerjaan atau kegiatan tertentu yang di dalamnya terdiri dari tiga aspek yaitu: Kejelasan tugas atau pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya; Kejelasan hasil yang diharapkan dari suatu pekerjaan atau fungsi; Kejelasan waktu yang diperlukan untuk menyelesikan suatu pekerjaan agar hasil yang diharapkan dapat terwujud.[2] 
Dari uraian tersebut, maka yang dimaksud dengan kinerja guru adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru/pendidik. Dalam dunia pendidikan, Kinerja guru perlu untuk ditingkatkan/ dimotivasi.
Untuk menggerakkan motivasi, baik motivasi untuk siswa maupun untuk guru itu sendiri dibutuhkan alasan/motif yang kuat yang dapat merangsang poses belajar mengajar, seperti memberikan reward berupa hadiah atau piagam bagi siswa yang berprestasi. Kemudian untuk guru sendiri, adanya pemilihan guru Favorit dan guru tauladan untuk sekolah tersebut.[1] Dengan demikian diharapkan baik siswa maupun guru supaya berlomba-lomba untuk menjadi pribadi yang lebih baik, dengan cara meningkatkan motivasi belajar dan mengajar.


[1]Hendra Surya, Menjadi Manusia Pembelajar, Jakarta, PT Gramedia, 2009 h. 3
 


[1]Sulistyorini. Hubungan antara Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi dengan Kinerja Guru. Ilmu Pendidikan. 2001. h. 62-70
[2]Timpe, A. Dale, Kinerja. Jakarta : PT. Gramedia Asri Media. 1992, h. 35