A. Filsafat Hidup Rasulullah
Sebagai muslim sudah selayaknya kita befilsafat sebagaimana filsafat hidup Rasulullah SAW. Filsafat hidup Rasulullah adalah sebagai berikut :
1. Rasulullah pernah ditanya oleh seorang sahabat.
"Wahai Rasulullah, bagaimana kriteria orang yang baik itu? Rasulullah menjawab : Yang artinya: "Sebaik-baiknya manusia ialah orang yang bermanfaat bagi orang lain". Jika ia seorang hartawan, hartanya tidak dinikmati sendiri, tapi dinikmati juga oleh tetangga, sanak famili dan Juga didermakan untuk kepentingan masyarakat dan agama. Inilah ciri-ciri orang yang baik.
Jika berilmu, ilmunya dimanfaatkan untuk kepentingan orang banyak. Jika berpangkat, dijadikannya sebagai tempat bernaung orang-orang disekitarnya dan jika tanda tangannya berharga maka digunakan untuk kepentingan masyarakat dan agama, tidak hanya mementingkan diri dan golongannya sendiri.
Pokoknya segala kemampuan/potensi hidupnya dapat dinikmati orang lain, dengan kata lain orang baik adalah orang yang dapat memfungsikan dirinya ditengah-tengah masyarakat dan bermanfaat. Sebaliknya kalau ada orang yang tidak bisa memberi manfaat untuk orang lain atau masyarakat sekitarnya bahkan segala kenikmatan hanya dinikmatinya sendiri, berarti orang itu jeiek.
Adanya orang seperti itu tidak merubah keadaan dan perginyapun tidak merugikan masyarakat. Jadi fllsafat hidup Rasulullah SAW menjadikan dirinya bermanfaat bagi orang lain. Oleh karena itu, sudah sepantasnya bagi kita sebagai manusia untuk memegang filsafat hidup. Orang yang hanya menanam rumput untuk makanan ternak ia akan mendapatkan rumput tapi padinya tidak dapat, sebaliknya orang yang menanam padi, ia akan mendapatkan padi dan sekaligus mendapatkan rumput, karena rumput tanpa ditanam akan tumbuh sendiri. Begitu juga dengan kita yang hidup ini, kalau niat dan motivasinya sekedar mencari rumput (uang) iapun akan memperolehnya, tetapi tidak dapat padinya atau tidak akan memperoleh nilai ibadah dari seluruh pekerjaannya. Oleh karena itu dalam menjalankan kehidupan, niatkan untuk ibadah dengan suatu keyakinan bahwa pekerjaan dan tempat kerja kita, kita yakni sebagai tempat mengabdi kspada Nusa, bangsa dan Negara, dan sebagai upaya menghambakan diri kepada Allah SWT. Dengan demikian maka setiap hendak berangkat ke tempat bekerja berniatlah beribadah, Insya Allah seluruh pekerjaan kita akan bernilai ibadah, dan mendapatkan pahala.
Alangkah ruginya orang yang hidup ini niatnya hanya mencari “rumput” walau hal itu penting, tetapi kalau niatnya hanya itu saja, orang tersebut termasuk orang yang rugi, karena ia tidak akan mendapatkan nilai ibadah dari pekerjaannya. yang namanya ibadah hukan hanya shalat, zakat, puasa atau membaca Al-Qur`an saja, tetapi bekerja, mengabdi kepada masyarakat, Negara dan Bangsa dengan niat Lillahi Ta'ala ataupun ibadah. Hal ini penting untuk diketahui, karena ada yang berfilsafat Kalau ada duitnya baru mau kerja, kalau tidak ada duitnya malas bekerja.
2. Rasul pernah ditanya, wahai Rasulullah! Orang yang paling baik. itu yang bagaimana? Rasul menjawab : Yang artinya :
"Sebaik-baiknya diantara kamu ialah orang yang umumya panjang dan banyak amal kebajikannya". Sudah barang tentu orang yang semacam ini sangat bermanfaat bagi masyarakat. Sebaliknya kalau ada orang yang amalnya baik tapi umurnya pendek masyarakat akan merasa kehilangan. Rasulullah juga mengatakan,"Seburuk-buruknya manusia yaitu mereka yang panjang umurnya tapi jelek perbuatannya".
Jadi sebenarnya kalau ada orang semacam itu mendingan umurnya pendek saja, supaya masyarakat sekitarnya tidak banyak menderita dan agar ia tidak terlalu berat tanggung jawabnya dihadapan Allah. Orang yang umurya panjang dan banyak amal kebajikannya itulah orang yang baik. Permasalahannya sekarang bagaimana agar kita mendapat umur yang panjang. Sementara orang ragu, bukankah Allah telah menentukan umur seseorang sebelum lahir. Pernyataan ini memang benar, tapi jangan lupa Allah adalah Maha Kuasa menentukan umur yang dikehendaki-Nya. Adapun resep agar umur panjang sebagaimana resep Rasulullah :
Secara lahiriyah, kita semua sependapat untuk hidup sehat, harus hidup teratur, makan yang bergizi serta menjaga kondisi dengan berolahraga yang teratur. Secara spiritual orang yang ingin panjang umur ada dua resepnya :
1. Suka bersedekah yakni melepaskan sebahagian hartanya di jalan Allah untuk kepentingan masyarakat, anak yatim, fakir miskin maupun untuk kepentingan agama. Dengan kata lain orang yang kikir atau bakhil sangat mungkin umurnya pendek.
2. Suka silahturahmi, Silah berarti hubungan dan rahmi berate kasih sayang, jadi suka mengakrabkan, hubungan kasih sayang dengan sesama, saling kunjung atau dengan saling kirim salam.
Sementara para ahli tafsir menyatakan sekalipun bukan umur itu yang bertambah misalnya 60 tahun, karena sering silahturahmi meningkat menjadi 62 tahun, banyak sedekahnya menjadi 65 tahun. Kalau bukan umumya yang bertambah, setidak-tidaknya berkah umur itu yang bertambah. Umumya tetap tapi kualitas dari umur itu yang bertambah.
3. Rasul pernah ditanya, orang yang paling beruntung itu yang bagaimana?
Rasul menjawab : Yang artinya : "Barang siapa yang keadaannya hari ini kualitas hidupnya lebih baik dari hari kemarin maka dia adalah orang beruntung".
Kalau kita bandingkan dengan tahun kemarin, ilmu dan ibadahnya, dedikasinya, etos kerja, disiplin kerja meningkat, dan akhlaknya semakin baik, orang tersebut adalah orang yang beruntung. Dengan kata lain filsafat hidup Rasulullah yang ketiga adalah "Tiada hari tanpa peningkatan kualitas hidup". Pernyataan Rasul yang kedua : Yang artinya: "Barangsiapa keadaan hidupnya pada hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia termasuk orang yang rugi".
Jika amalnya, akhlaknya, ibadahnya, kedisplinannya dan dedikasinya tidak naik dan juga tidak turun maka orang tersebut termasuk orang yang merugi.
Sementara orang bertanya: Kenapa dikatakan rugi padahal segala-galanya tidak merosot? Bagaimana dikatakan tidak rugi, mata sudah bertambah kabur, uban sudah bertabur, giginya sudah pada gugur dan sudah lebih dekat dengan kubur, amalnya tidak juga bertambah, kualitas hidup tidak bertambah maka ia adalah rugi. Dan Rasul mengatakan selanjutnya : Yang artinya : “barangsiapa keadaan hidupnya pada hari ini lebih buruk dari hari kemarin maka orang semacam itu dilaknat oleh Allah".
Oleh karena itu pilihan kita tidak ada lain kecuali yang pertama, yakni tidak ada hari tanpa peningkatan kualitas hidup. Sebagai umat Islam, kedispilinan, dedikasi, kepandaian, kecerdasan, keterampilan harus kita tingkatkan, agar kita termasuk orang yang beruntung.
4. Rasul pernah ditanya : “Wahai Rasulullah” Suami dan isteri yang paling baik itu bagaimana?
Rasul menjawab: "Suami yang paling baik adalah suami yang sikap dan ucapannya selalu lembut terhadap isterinya, tidak pernah bicara kasar, tidak pernah bersikap kasar, tidak pernah menyakiti perasaan isterinya, tetap menghormati dan menghargai isterinya Sebab ada sikap seorang suami yang suka mengungkit-ungkit segala kekurangan isterinya, sehingga dapat menyinggung perasaan yang demikian termasuk orang yang tidak baik yaitu suami yang kasar terhadap isterinya. Dan seorang laki-laki yang mulia ialah yang bisa memuliakan kaum wanita, tidak suka menyepelekan. Sampai-sampai Rasul masih membela kepada kaum wanita beberapa saat sebelum Beliau wafat. Beliau sempat berpesan: “Aku titipkan nasib kaum wanita kepadamu". Diulangnya tiga kali. Karena kaum wanita kedudukannya serba lemah. Jadi kalau seoarang suami memiliki akhlak yang tidak baik maka penderitaan sang istri luar biasa. Hal ini perlu kita ingat karena segala sukses yang dicapai oleh sang suami pada hakekatnya adalah karena andil sang isteri. Demikian juga andil isteri yang membantu mencarikan nafkah.
5. Rasul pernaah ditanya, “Wahai Rasulullah” Orang yang benar itu yang bagaimana?
Rasul menjawab."Apabila dia berbuat salah segera bertaubat kembali kepada jalan yang benar. Oleh karena itu para filosof mengatakan, “Orang yang benar adalah bukan orang yang tak pernah melakukan kesalahan, tapi orang yang benar adalah mereka yang sanggup mengendalikan diri dari perbuatan yang terlarang dan bila terlanjur melakukannya, ia memperbaiki diri dan tidak mengulangi perbuatan yang salah itu. Ibarat anak sekolah mengerjakan soal, kalau salah tidak jadi masalah, asal setelah dikoreksi tidak mengulangi kesalahannya. Sampai-sampai ada ungkapan yang tidak enak didengar tapi benar menurut tuntunan Islam, yaitu: Bekas maling itu lebih baik dari pada bekas santri. Kita tahu bahwa santri adalah orang yang taat beragama, sedangkan maling penjahat, pemerkosa, dan sebagainya tapi setelah bertaubat menjadi orang yang baik, kembali ke jalan yang benar. Orang yang demikian matinya menjadi khusnul khotimah. Memang yang ideal, orang yang baik itu dari muda sampai tua baik terus, tapi hal itu jarang.
Kesalahan yang sudah terlanjur selama masih mau bertaubat tidak jadi masalah. Oleh karena itu, segala hukuman seperti hukuman administrasi dalam kepegawaian, setalu didasarkan atas beberapa pertimbangan. Apakah kesalahannya tidak bisa ditolerir, apakah orang tersebut perlu diberi kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya atau tidak. Apakah kesalahannya terpaksa atau karena kebodohannya? Maka berbagai pertimbangan pertu dilakukan sehingga ada kesempatan bagi orang tersebut untuk memperbaiki kesalahannya terpaksa atau karena kebodohannya? Maka berbagai pertimbangan perlu dilakukan sehingga ada kesempatan bagi orang tersebut untuk memperbaiki kesalahannya, agar dia biar kembali menjadi orang yang baik. Nabi Muhammad SAW bersabda :
Yang artinya: "Walaupun engkau pernah melakukan kesalahan sehingga langit ini penuh dengan dosamu, asal saja kamu bertaubat, akan terima oleh Allah".
6. Suka memberi. Sabda Nabi : Yang artinya ; “Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah". Orang yang suka memberi, martabatnya lebih terhormat daripada orang yang suka menerima. Allah berfirman :
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap butir, seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha luas karunia-Nya lagi Maha Mengetahui.(QS. Al-Baqarah .261)
Tidak ada orang yang suka sedekah, kemudian jatuh miskin. Umumnya yang jatuh miskin karena suka judi, togel, dan minuman keras. Dan resep kaya menurut Islam adalah kerja keras, hidup hemat, dan suka bersedekah.
7. Rasul pernah ditanya oleh para sahabat : "Wahai Rasul Si pulan itu orang yang luar biasa hebatnya. Dia selalu berada dalam masjid, siang malam melakukan shalat, puasa, Itikaf, berdo'a. Kemudian Rasul bertanya kepada para sahabat, "Apakah orang itu punya keluarga? Sahabat menjawab, "Punya Ya Rasul", Kata Rasul ;
“Orang tersebut adalah orang yang tidak baik!. Saya ini suka ibadah tapi disamping itu sebagai seorang suami, berusaha mencari nafkah. Sampai Rasul menyatakan : " Tergolong tidak baik orang yang hanya mementingkan urusan ukhrawi tetapi melaiaikan urusan dunia". Juga tidak benar orang yang hanya mementingkan urusan duniawi tapi melalaikan urusan ukhrawi. Yang paling baik adalah seimbang antara kepentingan duniawi dengan kepentingan ukhrowi dan tidak berat sebelah.
B. Hidup Manusia
Ada beberapa filsafat hidup yang dianut oleh manusia:
Pertama, dalam hidup ini yang penting perut kenyang dan badan sehat. Kedua dalam hidup ini mengikuti ke mana arah angin berhembus, angin berhembus ke Timur ikut ke Timur, angin berhembus ke Barat, ikut ke Barat, supaya selamat dan mendapatkan apa yang diinginkan. Ketiga dalam hidup ini yang penting "saya senang " masa bodoh dengan urusan orang lain. Keempat, dalam hidup ini harus baik di dunia dan baik di akhirat.
Hidup itu adalah anugerah, sekaligus merupakan kesempatan, dan satu kali saja di dunia ini. Kita tidak mengenal apa itu yang disebut reinkarnasi atau penjelmaan manusia dari yang saat ini menjadi tikus atau kucing atau monyet dan sebagainya. Karena hidup itu hanya sekali saja di dunia ini, maka kita perlu mempergunakan hidup ini dengan sebaik-baiknya. Saya tidak tahu bagaimana anda menjalani hidup ini? Namun nyatanya ada arang yang menyia-nyiakan hidupnya.
Mereka hidup dengan semena-mena, mempergunakan obat bius, obat terlarang serta merusak tubuhnya sendiri. Seakan-akan mereka mau katakana karena hidup itu sekali saja, maka bertindaklah seenak hati. Apakah ini bisa dibenarkan? Saya yakin anda pasti tidak menyetujuinya.
Hari ini kita tidak tahu kapan dan bagaimana kita meninggal? Namun permisi Tanya kalau kita meninggal hari ini, kita mau pergi kemana? Apakah kita sudah pasti masuk ke Sorga? Jikalau pertanyaan ini ditujukan kepada anda, bagaimana jawaban anda? Banyak orang ragu untuk menjawab pertanyaan ini. Karena mereka memang tidak tahu, kalau sudah mati nanti mau ke mana? Lalu mungkin mereka juga ragu kalau bias masuk surga atau tidak. Mereka mengatakan bagaimana bias dikatakan pasti masuk surga, sedang hidup di dunia ini saja tidak karuan: Itu sebabnya muncullah apa yang disebut kepasrahan hidup. Jadi mereka mengatakan, sudahlah, yang penting saat ini saya bisa bersenang-senang, bersuka¬cita. Mumpung masih muda, mumpung ada uang, mumpung ada kesempatan. Soal sorga itu cerita, belum saatnya. Atau ceritakanlah kepada mereka yang saat ini sedang sekarat di rumah¬rumah sakit, barangkali mereka sangat membutuhkannya.
Namun permisi tanya, apakah alasan di atas bisa dibenarkan? Tentu tidak bukan, menagapa'? Karena kita tidak tahu kapan kita meninggalnya? Itu sebabnva perlu persiapan, sehingga kalau kita meninggal nanti sudah ada tempat yang tersedia bagi kita yaitu surga dan kita diijinkan masuk kesana.
Masalahnya sekarang adalah apakah kita sudah mempunyai iman seperti itu? Bersyukurlah kalau hari ini anda sudah yakin boleh masuk ke Sorga? Namun ingat, yakin saja tidak cukup? Apa dasarnya? Saya ingin memberitahukan pada anda bahwa dasarnya adalah kita harus ada Tuhan dalam hidup kita, dan kita menyerahkan segenap hati kita kepada Dia. Tanpa itu, omong kosong.
Ingatlah, kalau kita hendak pergi ke suatu tempat, kita pasti melewati jalan, mungkin jalan itu sempit atau lebar, beraspal atau becek atau juga lewat laut dan udara. Namun tanpa jalan tersebut kita tidak akan sampai ke tempat tujuan tersebut. Demikian iuaa kalau kita mau ke suraa, ada jalannva.
C. FILOSOFIS PENDIDIKAN
1. Pengertian Filsafat
Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mcngenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan.
Ciri-ciri filosofi :
1. Berfikir dengan menggunakan disiplin berpikir yang tinggi.
2. Berfikir secara sistematis.
3. Menyusun suatu skema konsepsi, dan
4. Menyeluruh.
Empat persoalan yang ingin dipecahkan oleh filsafat ialah :
1. Apakah sebenamya hakikat hidup itu? Pertanyaan ini dipelajari oleh Metafisika
2. Apakah yang dapat saya ketahui? Permasalahan ini dikuasai oleh Epistemologi.
3. Apakah manusia itu? Masalah ini dibahas oleh Atropologi filsafat.
Beberapa ajaran filsafat yang telah mengisi dan tersimpan dalam khasanah ilmu adalah:
1. Materialisme, yang berpendapat bahwa kenyatan yang sebenarnya adalah alam semesta badaniah. Aliran ini tidak mengakui adanya kenyataan spiritual. Aliran materialisme memiliki dua variasi yaitu materialisme dialektik dan materialisme humanistis.
2. Idealisme yang berpendapat bahwa hakikat kenyataan dunia adalah ide yang sifatnya rohani atau intelegesi. Variasi aliran ini adalah idealisme subjektif dan idealisme subjektif.
3. Realisme. Aliran ini berpendapat bahwa dunia batin/rohani dan dunia materi murupakan hakitat yang asli dan abadi.
4. Pragmatisme merupakan aliran paham dalam filsafat yang tidak bersikap mutlak (absolut) tidak doktriner tetapi relative tergantung kepada kemampuan manusia.
Manfaat filsafat dalam kehidupan adalah :
1. Sebagai dasar dalam bertindak.
2. Sebagai dasar dalam mengambil keputusan.
3. Untuk mengurangi salah paham dan konflik.
4. Untuk bersiap siaga menghadapi situasi dunia yang selalu berubah.
2. Filsafat Pendidikan
Pendidikan adalah upaya mengembangkan poiensi-potensi manusia peserta didik baik potensi fisik potensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi datam perjafanan hidupnya. Dasar pendidikan adalah cita-cita kemanusiaan universal. Pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi dalam keseimbangan, kesatuan. organis, harmonis, dinamis. guna mencapai tujuan hidup kemanusiaan. Fifsafat pendidikan adatah filsafat yang digunakan dalam studi mengenai masalah-masalah pendidikan.
Beberapa aliran filsafat pendidikan :
a. Filsafat pendidikan progresivisme. yang didukung oleh fllsafat pragmatisme.
b. Filsafat pendidikan esensialisme. yang didukung oleh idealisme dan realisme: dan
c. Filsafat pendidikan perenialisme yang didukung oleh idealisme.
Progresivisrne berpendapat tidak ada teori realita yang umum. Pengalaman menurut progresivisme bersifat dinamis dan temporal; menyala. tidak pemah sampai pada yang paling ekstrem, seita pluralistis. Menurut progresivisme, nilai berkembang terus karena adanya pengalaman-pengalaman baru antara individu dengan nilai yang ieiah disimpan dalam kebudayaan. Befajar berfungsi untuk mempertinggi taraf kehidupan sosial yang sangat kompleks. Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang eksperimental, yaitu kurikulum yang setiap waktu dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
3. Esensialisme Dan Perenialisme
Essnsialisme berpendapat bahwa dunia ini dikuasai oleh tata yang tiada cela yang mengatur dunia beserta isinya dengan tlada cela pula. Esensialisme didukung oleh idealisme modern yang mempunyai pandangan yang sistematis mengenai alam semesta tempat manusia berada.
Esensiatisme juga didukung oieh idealisme subjektif yang berpendapat hahwa atam semesta itu pada hakikatnya adatah jiwalspirit dan segala sesuatu yang ada ini nyata ada dalam arti spiritual. Realisme berpendapat bahwa kualitas nilai tergantung pada apa dan bagaimana keadaannya, apabila dihayati oleh subjek tertentu, dan selanjutnya tergantung pula pada subjek tersebut.
Menurut idealisme, nilai akan menjadi kenyataan (ada) atau disadari oieh setiap orang apabila orang yang bersangkutan berusaha untuk mengetahui atau menyesuaikan din dengan sesuatu yang menunjukkan nilai kepadanya dan orang itu mempunyai pengalaman emosional yang berupa pemahaman dan perasaan senang tak senang menggapai nilai tersehut. Menunut realisme, pengetahuan terbentuk berkat bersatunya stimulus dan tanggapan tententu menjadi satu kesatuan. Sedangkan menurut idealisme, pengetahuan timbul karena adanya hubungan antara dunia kecil dengan dunia besar. Essensialisme berpendapat bahwa pendidikan haruslah bertumpu pada nilai-nilai yang telah teruji ketangguhan-ketangguhan, dan kekuatannya sepanjang masa.
Perenialisme berpendirian bahwa untuk mengembalikan keadaan kacau balau seperti sekarang lni, jalan yang harus ditempuh adalah kembali kepada prinsip-prinsip umum yang telah teruji. Menurut. perenialisme, kenyataan yang kita hadapi adalah dunia dengan segala isinya. Perenialisme berpandangan bahwa persoalan nilai adalah peraoalan spiritual, sebab hakikat manusia adalah pada jiwanya. Sesuatu dinilai indah haruslah dapat dipandang baik.
Beberapa pandangan tokoh perenialisme terhadap pendidikan :
1. Program pendidikan yang idea! harus didasarkan atas paham adanya nafsu, kemauan, dan aka! (Plato)
2. Perkemhangan budi merupakan titik pusat perhatian pendidikan dengan filsafat sebagai alat untuk mencapainya (Aristoteles)
3. Pendidikan adalah menuntun kemampuan-kemampuan yang masih tidur agar menjadi aktif atau nyata. (Thomas Aquinas)
Adapun norma fundamental pendidikan menurut J. Maritain adalah cinta kebenaran, cinta kebaikan dan keadilan, kesederhanaan dan sifat terbuka terhadap eksistensi serta cinta kerjasama.
4. Pendidikan Nasional
Pendidikan nasional adalah suatu sistim yang memuat teori praktek pelajaran perididikan yang berdiri di atas landasan dan dijiwai oleh filsafat bangsa yang bersangkutan guna diabdikan kepada bangsa itu untuk merealisasikan cita-cita nasionalnya.
Pendidikan nasional Indonesia adalah suatu sistem yang mengatur dan menentukan teori dan pratek pelaksanaan pendidikan yang berdiri di atas landasan dan dijiwai oteh filsafat bangsa Indonesia yang diabdikan demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia guna memperlancar mencapai cita-cita nasional Indonesia.
Filsafat pendidikan nasional indonsia adalah suatu sistim yang mengatur dan menentukan teori dan praktek pelaksanaan pendidikan yang berdiri di atas landasan dan dijiwai oleh filsafat hidup bangsa "Pancasila" yang diabdikan demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia dalam usaha merealisasikan cita-cita bangsa dan negara Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi, Asmoro. 1995. Filsafat Ilmu. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
Poedjamijatna. Prof. IR. 2002. Pembimbing Kearah Alam Filsafat. PT. Rineka Cipta Jakarta.
_______1991. Pembimbing Kea rah Alam Filsafat. PT. Rineka Cipta Jakarta.
Hum. M. Sudarto. Drs. 1996. Metodologi Penelitian Filsafat. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta
Suseno, Magnis. Franz. 1992. Filsafat Sebagai Ilmu Kritis. Penerbit Kanisius. Yogyakarta
Gazalba Sidi. 1990. Sistematika Filsafat. PT. Bulan Bintang, Jakarta
Beekmand Gerard, 1973. Filsafat Para Filsuf Berfilsafat. PT. Dharma Aksara Pratama. Jakarta Pusat.
www.emsiklopedia.@.yahoo.com
thanks ana.
BalasHapustone