Kamis, 27 Maret 2014

KEUTAMAAN MENELADANI ROSULULLAH

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (QS Al Ahzab : 21) Orang yang benar-benar beriman dan berserah diri mengetahui bahwa apa yang rasul contohkan adalah yang terbaik bagi manusia. Jika seseorang tidak menerapkan sikap dan akhlak yang menunjukkan ketaatan pada rasul, maka sesungguhnya ia tidak mentaati Allah. Oleh karena itu, maka janganlah setengah-setengah dalam melaksanakan sunahnya, karena sesungguhnya ketaatan itu ialah menyerahkan diri dengan sepenuh hati. Siapa yang berpegang pada al Quran dan sunah nabi maka pasti akan selamat. Seorang yang mempunyai idola tentu saja prilakunya tidak jauh dari sosok yang diidolakan. Berusaha menyukai hal-hal yang disukai idola, mengoleksi atribut-atribut yang ada hubungannya dengan idola, bahkan berusaha mati-matian berpola hidup seperti sang idola. Begitu pula ketika kita mengaku mengidolakan Rasulullah. Konsekuensinya tentu saja kita harus menghidupkan sunnah-sunnahnya baik berupa perbuatan, perkataan maupun penetapan beliau. Jangan mengaku mengidolakan Rasulullah jika membaca Al Qur'an saja masih jarang, sholat wajib masih sering bolong, atau bahkan lalai tidak tepat waktu dan tidak berjemaah dimasjid. Bermuka manis terhadap sesama saja terasa sulit. Bersedekah pun agak pelit. Suka gunjing sana-sini. Membicarakan aib saudaranya jadi kebiasaan . Semua hal tersebut tentu saja kontradiksi dari apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah. “Katakanlah: Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, maka ikutilah (sunnah/petunjuk)ku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu, Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Ali ‘Imran: 31) Imam Ibnu Katsir, ketika menafsirkan ayat ini berkata, “Ayat yang mulia ini merupakan hakim (pemutus perkara) bagi setiap orang yang mengaku mencintai Allah, akan tetapi dia tidak mengikuti jalan (sunnah) Rasulullah, maka dia adalah orang yang berdusta dalam pengakuan tersebut dalam masalah ini, sampai dia mau mengikuti syariat dan agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad dalam semua ucapan, perbuatan dan keadaannya.” (Tafsir Ibnu Katsir, 1/477). Banyak hadits yang menerangkan keutamaan dan ganjaran bagi orang-orang yang meneladani Rasulullah, salah satunya dari Ibnu Abbas Ra. bahwa Nabi SAW yang berkata: "Barangsiapa yang berpegang dengan sunnahku, ketika merata kerusakan pada ummatku, maka baginya pahala seratus orang yang mati syahid". (Riwayat Baihaqi). Semangat dan kesungguhan seorang muslim untuk meneladani sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan pertanda kesempurnaan imannya. Hanya orang-orang yang meneladani hidup rasul lah yang akan mendapatkan taufik (dari Allah Ta’ala). Orang-orang yang bersabar untuk mengikuti sunahnya hanyalah orang-orang yang mengharapkan (rahmat) Allah dan (balasan kebaikan) di hari akhir. Karena (kesempurnaan) iman, ketakutan pada Allah, serta pengharapan balasan kebaikan dan ketakutan akan siksaan Allah, inilah yang memotivasi seseorang untuk meneladani (sunnah) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam secara benar dan berkelanjutan.

1 komentar: