Kamis, 27 Maret 2014

HIKMAH PENCIPTAAN MANUSIA

Saudaraku, pernahkah kita memikirkan ketiga pertanyaan ini “ darimana sesungguhnya manusia itu berasal, kemana ia akan kembali dan untuk apa ia hidup di dunia ini ? Manusia adalah makhluk yang dilengkapi Allah dengan sarana berfikir. Seseorang yang tidak mau berfikir, maka ia akan berada sangat jauh dari kebenaran dan ia juga akan menjalani sebuah kehidupan yang penuh dengan kepalsuan dan kesesatan. Bahkan akibat dari kemalasan berfikir lainnya yang sangat fatal ialah manusia tidak akan mengetahui tujuan penciptaan dirinya, alam sekitarnya, dan arti keberadaan Allah sebagai Sang penciptanya. “Dan tidakkah manusia itu memikirkan bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakannya dahulu, sedang ia tidak ada sama sekali?" (QS. Maryam, 19: 66-67) Padahal, Allah telah menciptakan segala sesuatu untuk sebuah tujuan sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qur'an: "Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dengan bermain-main. Kami tidak menciptakan keduanya melainkan dengan haq, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui." (QS. Ad-Dukhaan, 44: 38-39) Allah telah memberikan kesempatan pada manusia untuk hidup di dunia-Nya. Berfikir untuk kemudian mengambil pelajaran dari apa yang kita fikirkan sehingga kita akan mendapat kebenaran adalah sesuatu yang sangat bernilai untuk kehidupan akhirat kita kelak. Dengan alasan inilah, Allah mewajibkan seluruh manusia, melalui para Nabi dan Kitab-kitab-Nya, untuk memikirkan dan merenungkan penciptaan diri mereka sendiri dan jagad raya: "Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri mereka?, Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya melainkan dengan tujuan yang benar dan waktu yang ditentukan dan sesungguhnya kebanyakan di antara manusia benar-benar ingkar akan pertemuan dengan Tuhannya." (QS. Ar-Ruum, 30: 8) Orang bijak, yang beriman kepada Allah dan hari akhir akan memiliki pola fikir yang berbeda ketika mereka mengetahui bahwa kenyataan hidup di dunia ini hanyalah sementara. Pertama-tama, kesadarannya tentang kehidupan dunia yang sementara akan mendorongnya untuk memulai sebuah perjuangan dan kerja keras untuk mencapai kehidupannya yang hakiki dan abadi di akhirat. Karena ia tahu bahwa hidup ini cepat atau lambat akan berakhir, maka ia tidak terlenakan oleh ambisi syahwat dan kepentingan dunia. Karena itu ia juga menyadari bahwa tujuan Allah menciptakan dirinya sesungguhnya adalah untuk sentiasa mengabdi (beribadah) kepada Allah, sebagaimana firmanNya: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”. (QS.Adz Dzaariyat 56) Kedua, Orang yang memahami bahwa tugas manusia adalah untuk mengabdi kepada Allah semata, maka ia akan hidup dengan penuh sungguh-sungguh. Ia tidak akan lalai atau bermain-main terhadap kehidupan dunia. Ia sadar bahwa dirinya akan kembali pada Sang pencipta. Dengan sepenuh hatinya, ia juga akan menyadari bahwa Allah tidak menciptakan dirinya secara main-main. "Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?" (QS. Al-Mu’minuun, 23:115) "Dan sesungguhnya tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Allahlah kamu dikembalikan” (QS. Al-Ankabuut, 29: 57-59). Bersandar pada kedua hal di atas, maka, manusia yang sadar dan faham akan tugasnya untuk beramal meraih kehidupan yang abadi dan menyenangkan di akhirat, Ia akan menikmati keberkahan dan keindahan dunia dengan selalu optimis dan dekat kepada Allah. Secara sadar ia juga memahami bahwa sesungguhnya kehidupannya adalah ujian dan tempaan yang harus dilewati. “ Dia menguji kalian, siapa diantara kalian yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS. Al-Mulk: 2) Sungguh, hidup di dunia ini adalah ujian bagi manusia. Jika kita menyadarinya, maka sebenarnya dunia adalah musim untuk menanam dan akhirat adalah musim untuk memanen. Dunia adalah negeri untuk beramal dan akhirat adalah negeri untuk memetik hasilnya. Barang siapa yang ketika hidup di dunia banyak beramal baik, maka surga menjadi tempat baginya di akhirat kelak. Begitu juga sebaliknya, barang siapa yang ketika hidup di dunia banyak beramal jelek, maka tidak ada pembalasan melainkan seimbang dengan apa yang telah kita kerjakan. "Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran." (QS. An-Nahl, 16: 90) Maka berbekalah kamu, dan sebaik-baik bekal ialah taqwa. Dan berdoalah kepadaNya: Ya Rabbi, jadikan dunia ditanganku, dan jadikan akhirat dihatiku, agar aku tidak dilalaikan oleh kenikmatan duniaMu dan supaya aku ingat bahwa kenikmatan akhirat adalah anugrah terbesar yang akan Engkau berikan bagi hamba-hamba yang bertaqwa kepadaMu.

3 komentar:

  1. Blackjack Lobby at Mohegan Sun - Mapyro
    Find Blackjack Lobby at Mohegan 삼척 출장샵 Sun, Uncasville, CT, United States, directions, 광명 출장마사지 reviews and more, 진주 출장안마 Room Prices: $0.20 per 여주 출장샵 night (USD). Does Mohegan Sun have a casino?Is parking 보령 출장샵 available at this casino?

    BalasHapus